JAKARTA - Gelombang apresiasi internasional kembali datang untuk kuliner Indonesia setelah tujuh hidangan Nusantara berhasil menembus daftar 100 Best Dishes in the World 2025 versi TasteAtlas. Pencapaian ini menunjukkan betapa kuatnya karakter rasa masakan Indonesia di tengah persaingan ribuan hidangan dunia.
Pemeringkatan ini disusun berdasarkan 367.847 rating valid dari lebih dari 11.000 hidangan dalam basis data mereka. Nilai tersebut menggambarkan betapa luasnya partisipasi global dalam menentukan hidangan terbaik yang layak mendapat sorotan internasional.
Kebanggaan semakin besar ketika rawon dari Jawa Timur mampu menembus deretan 10 besar hidangan terbaik dunia. Prestasi ini secara langsung mengangkat nama Indonesia dalam peta kuliner global.
Kesuksesan ini sekaligus memperlihatkan bagaimana kekayaan rasa dan bahan tradisional Indonesia terus mendapat tempat terhormat di hati para pecinta kuliner dunia. Para pemerhati makanan menilai bahwa kekuatan kuliner Nusantara terletak pada perpaduan rempah yang kompleks namun harmonis.
Dengan berbagai hidangan yang masuk dalam daftar tersebut, Indonesia kembali membuktikan bahwa kuliner tradisional mampu bersaing dengan hidangan populer dari berbagai negara besar. Dominasi rasa dan tradisi yang kuat menjadi nilai tambah yang tidak mudah ditiru oleh negara lain.
Rawon dan Dominasi Hidangan Kaya Rempah dari Indonesia
Rawon menjadi hidangan Indonesia dengan peringkat tertinggi, yakni pada posisi kedelapan dunia. Hidangan berkuah ini terkenal berkat cita rasa khas dari buah kluwek yang memberikan warna hitam pekat dan aroma yang unik.
Rawon biasanya dibuat dari daging sapi yang dimasak perlahan bersama daun jeruk, jahe, cabai, serai, dan bumbu tradisional lainnya. Teknik memasak ini menghasilkan rasa yang dalam dan konsisten sehingga membuatnya digemari oleh banyak pecinta kuliner.
TasteAtlas menilai rawon sebagai salah satu sup paling autentik dan kaya rasa di dunia. Pengakuan ini memperkuat posisi rawon sebagai salah satu hidangan Indonesia yang paling mewakili karakter rempah Nusantara.
Selain rawon, pempek dari Palembang juga kembali menunjukkan keunggulannya dengan berada di peringkat ke-23 dunia. Makanan berbahan dasar ikan ini dikenal dengan teksturnya yang kenyal dan rasa gurih yang dipadukan dengan cuko asam manis pedas.
Kisah asal-usul pempek menyebutkan bahwa hidangan ini diciptakan oleh seorang warga tua Palembang yang ingin mengolah ikan dengan cara berbeda dari metode goreng atau bakar. Inovasi tersebut berlanjut hingga kini, menjadikan pempek salah satu camilan Indonesia yang paling dikenal di dunia.
Kuah cuko yang menjadi pendamping pempek semakin memperkaya pengalaman rasa khas Sumatra Selatan ini. Perpaduan bahan-bahan lokal membuat pempek memiliki keunikan yang sulit disamai camilan dari negara lain.
Hidangan Ikonik Nusantara yang Konsisten Mendunia
Nasi goreng ayam juga kembali memperkuat identitas Indonesia sebagai negara dengan sajian kuliner beragam yang digemari banyak orang. Hidangan ini berada di posisi ke-33 dan terus menjadi salah satu makanan Asia Tenggara paling populer.
Racikan bumbu seperti bawang merah, kecap manis, jahe, kunyit, lengkuas, serta saus ikan menjadikan nasi goreng ayam memiliki profil rasa yang kaya. Kehadiran potongan ayam yang gurih melengkapi cita rasa dan menjadikannya hidangan sederhana yang banyak dicintai.
Tak mengherankan jika nasi goreng ayam sangat populer di berbagai negara tetangga seperti Malaysia, Brunei, dan Singapura. Reputasinya sebagai makanan cepat saji yang nikmat membuatnya mudah ditemui di berbagai negara Asia.
Gulai juga ikut masuk dalam daftar dengan menduduki peringkat ke-44. Hidangan berkuah santan ini sering dijuluki sebagai “kari Indonesia” karena tekstur dan rasa rempahnya yang kuat serta konsisten.
Gulai bisa menggunakan berbagai bahan utama seperti sayuran, seafood, jeroan, atau daging. Kombinasi santan dan rempah yang kaya memberikan identitas kuat bagi hidangan ini sebagai bagian dari budaya kuliner Nusantara.
Rendang yang berada di peringkat ke-67 tetap menjadi kebanggaan masyarakat Minangkabau. Hidangan ini terkenal karena proses memasaknya yang panjang serta penggunaan rempah yang sangat melimpah.
Meskipun tahun ini posisinya berada di peringkat ke-67, rendang tetap dipandang sebagai hidangan Indonesia paling berpengaruh di dunia. Banyak pecinta kuliner internasional mengakui keunikan kompleksitas rasanya yang tidak mudah ditandingi.
Posisi Kuliner Indonesia yang Semakin Kuat di Panggung Dunia
Masuknya tujuh hidangan Indonesia dalam daftar bergengsi ini menjadi bukti bahwa kuliner Nusantara semakin mendapat perhatian besar dari dunia internasional. Beragam hidangan ini menunjukkan kemampuan Indonesia untuk mempertahankan tradisi rasa yang kuat di tengah arus globalisasi kuliner.
Kekuatan kuliner Indonesia terletak pada keberanian menggunakan rempah dan bahan lokal yang memberikan karakter kuat. Berbagai hidangan yang masuk daftar menunjukkan bahwa keotentikan rasa menjadi nilai yang sangat dihargai secara global.
Keberhasilan ini diharapkan dapat membuka lebih banyak peluang bagi hidangan Indonesia untuk tampil di panggung internasional. Pengakuan semacam ini bisa menjadi dorongan bagi dunia kuliner lokal untuk terus berkreasi tanpa kehilangan identitas.
Dengan semakin banyaknya hidangan Nusantara yang diapresiasi, Indonesia berpeluang memperkuat posisinya sebagai salah satu negara dengan kuliner terbaik di dunia. Momentum seperti ini penting untuk terus dijaga agar kekayaan rasa Nusantara tetap dikenal luas.
Pengakuan dari TasteAtlas menunjukkan bahwa cita rasa Indonesia telah melampaui batas geografis dan menjadi bagian dari percakapan global. Keberadaan hidangan-hidangan ini dalam daftar dunia menjadi kebanggaan sekaligus motivasi bagi perkembangan kuliner Tanah Air di masa depan.