JAKARTA - Akhir-akhir ini, muncul tren sehat yang cukup sederhana namun kuat: makan dua buah kiwi sebelum tidur demi meredakan stres. Menurut para ahli, kiwi memiliki kombinasi nutrisi yang membuatnya ideal sebagai penenang alami di malam hari.
Buah ini kaya akan vitamin C, vitamin K, dan serat tinggi yang mampu menenangkan tubuh dan menjaga kestabilan hormon saat kita beristirahat. Menurut penjelasan, kandungan tersebut dapat menurunkan kadar kortisol, hormon stres utama dalam tubuh.
Kadar kortisol yang tinggi sering dikaitkan dengan kesulitan tidur, jantung berdebar, dan perasaan gelisah. Dengan menurunkannya secara alami, kiwi membantu menciptakan suasana rileks yang mendukung tidur berkualitas.
Salah satu penelitian bahkan menemukan bahwa atlet yang memakan dua buah kiwi sebelum tidur mengalami perbaikan kualitas tidur serta pemulihan tubuh lebih cepat dibandingkan yang tidak mengonsumsi kiwi sebelum tidur.
Manfaat Nutrisi dalam Kiwi yang Bantu Redakan Stres
Salah satu kunci utama manfaat kiwi adalah indeks glikemiknya yang rendah, sehingga gula alaminya dilepaskan secara perlahan ke tubuh. Kondisi ini membantu menjaga kestabilan gula darah dan mencegah lonjakan energi yang bisa memicu kegelisahan.
Selain itu, kiwi mengandung melatonin dan serotonin senyawa penting yang berperan dalam mengatur ritme tidur dan mendorong rasa tenang di malam hari.
Melatonin adalah hormon yang membantu tubuh mengenali waktu tidur, sementara serotonin memberikan efek penenang yang membuat pikiran lebih stabil. Kombinasi dua zat ini bisa membantu mempersiapkan tubuh untuk beristirahat secara lebih alami.
Karena itulah, mengonsumsi kiwi sebelum tidur bisa jadi strategi jitu untuk mendapatkan tidur yang lebih pulas dan mengurangi stres secara alami.
Dukungan Penelitian dan Praktik Nyata dalam Konsumsi Kiwi
Berdasarkan penelitian kecil, partisipan yang makan dua buah kiwi sekitar satu jam sebelum tidur selama beberapa minggu menunjukkan perbaikan dalam durasi tidur dan efisiensi tidur. Efek ini tidak hanya dirasakan pada kualitas tidur, tetapi juga pada pemulihan fisik setelah aktivitas berat.
Para atlet yang mengikuti pola konsumsi tersebut juga melaporkan bahwa mereka merasa lebih segar dan pulih lebih cepat di pagi hari. Hasil ini menunjukkan bahwa kiwi bisa menjadi “super camilan malam” yang bermanfaat untuk relaksasi.
Para ahli nutrisi dan kesehatan menyarankan waktu konsumsi yang tepat agar efeknya optimal: kira-kira satu jam sebelum tidur. Dengan memberikan jarak waktu seperti itu, tubuh dapat mencerna nutrisi di kiwi dan mulai memanfaatkan serotonin serta melatonin untuk menenangkan sistem saraf.
Namun, seperti semua strategi kesehatan, tidak semua orang mungkin merasakan efek yang sama, jadi disarankan untuk mencoba dengan konsisten beberapa malam dan melihat perubahan pola tidur secara personal.
Tips Praktis Mengonsumsi Kiwi dan Pertimbangan Lainnya
Agar lebih efektif, pilih kiwi matang dan segar yang ukurannya sedang agar asupan gula alaminya tetap wajar. Mengonsumsi dua buah kiwi ukuran sedang sudah cukup untuk memberikan dosis nutrisi yang diperlukan tanpa berlebihan.
Sebaiknya Anda makan kiwi sekitar satu jam sebelum tidur agar tubuh punya waktu untuk mulai memproses serotonin dan melatonin dari buah tersebut.
Bagi sebagian orang, alergi terhadap buah kiwi atau riwayat gangguan pencernaan mungkin perlu diperhatikan sebelum menjadikan kiwi sebagai “ritual malam”. Jika Anda sensitif terhadap buah, mulailah dengan satu buah kiwi terlebih dahulu dan perhatikan reaksi tubuh.
Selain itu, karena kiwi mengandung gula alami, mereka yang memperhatikan asupan gula harian juga harus mempertimbangkan efek ini agar tidak mengganggu keseimbangan diet mereka.
Untuk hasil maksimal, kombinasikan konsumsi kiwi dengan kebiasaan tidur sehat seperti menjaga waktu tidur teratur, menghindari gawai sebelum tidur, dan menciptakan lingkungan istirahat yang nyaman. Langkah-langkah sederhana tersebut akan memperkuat efek relaksasi dari kiwi dan membantu Anda tidur lebih nyenyak.
Kalau stres dan gangguan tidur terus berlanjut meski sudah mencoba kiwi, sebaiknya konsultasikan ke tenaga kesehatan atau ahli tidur untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan lebih komprehensif.