Umbi-umbian Tahan Kering yang Penting di Tengah Krisis Iklim Global Saat Ini

Jumat, 21 November 2025 | 09:33:21 WIB
Umbi-umbian Tahan Kering yang Penting di Tengah Krisis Iklim Global Saat Ini

JAKARTA - Di banyak wilayah, perubahan iklim semakin terasa melalui musim kering yang panjang dan suhu yang terus meningkat. Kondisi ini membuat sistem pangan dunia harus menyesuaikan diri dengan cepat agar produksi tanaman tetap stabil.

Tanaman pangan yang membutuhkan banyak air kini semakin sulit dipertahankan di daerah yang sering mengalami kekeringan. Karena itu, umbian menjadi salah satu pilihan yang kembali dilirik karena kemampuannya bertahan di lingkungan ekstrem.

Umbi memiliki struktur yang dapat menyimpan air dan cadangan nutrisi dalam jumlah besar di bawah tanah. Karakter inilah yang membuatnya lebih kuat dibandingkan tanaman lain ketika pasokan air berkurang drastis.

Di berbagai negara, umbi bahkan menjadi solusi utama ketika gagal panen terjadi. Ketahanannya menjadikan tanaman ini sebagai salah satu sumber energi yang bisa diandalkan dalam situasi sulit.

Berikut lima jenis umbian yang terbukti tangguh menghadapi cuaca kering ekstrem serta memiliki nilai gizi dan potensi ekonomi yang tinggi.

Singkong

Singkong dikenal sebagai salah satu umbian paling kuat dalam menghadapi musim kering yang panjang. Akar singkong yang tumbuh dalam mampu menyerap air dari lapisan tanah yang lebih dalam sehingga tetap dapat hidup tanpa irigasi intensif.

Bahkan dengan perawatan yang minim, singkong tetap mampu menghasilkan umbi yang berkualitas baik. Tanaman ini menjadi salah satu pilihan utama di negara tropis yang sering mengalami kekeringan parah.

Selain daya tahannya yang luar biasa, singkong memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena dapat diolah menjadi berbagai produk. Tepung tapioka, keripik, dan makanan tradisional adalah beberapa hasil olahannya yang populer.

Daun singkong juga kaya nutrisi sehingga bisa dimanfaatkan sebagai sayuran bernilai tinggi. Kombinasi ketahanan dan manfaatnya membuat singkong begitu penting dalam sistem pangan berkelanjutan.

Ubi Jalar

Ubi jalar merupakan tanaman yang dapat tumbuh di hampir semua jenis tanah, termasuk lahan yang kekurangan air. Daun ubi jalar yang lebat membantu menjaga kelembapan tanah dengan mengurangi penguapan.

Akar ubi jalar tetap mampu bertahan dalam kondisi panas berkepanjangan sehingga tetap bisa menghasilkan umbi yang baik meski curah hujan minimal. Kemampuan adaptasi ini membuat ubi jalar sering dipilih di wilayah dengan irigasi terbatas.

Daya tahannya tidak hanya menjadi alasan tanaman ini banyak dibudidayakan, tetapi juga karena nilai gizinya tinggi. Beta-karoten, serat, dan berbagai vitamin menjadikan ubi jalar pilihan ideal sebagai sumber energi utama.

Beberapa varietas ubi jalar bahkan tumbuh lebih manis ketika ditanam dalam kondisi kering. Hal ini membuatnya tidak hanya kuat, tetapi juga bernilai ekonomi dan nutrisi yang stabil.

Talas

Talas sering diasosiasikan dengan lahan lembap, tetapi banyak varietasnya yang mampu bertahan di daerah kering. Struktur akar talas yang besar memungkinkan tanaman ini menyimpan cadangan air untuk menghadapi musim kemarau.

Beberapa jenis talas bahkan tetap tumbuh subur meski curah hujan sangat rendah. Hal ini menjadikan talas sebagai pilihan yang relevan untuk daerah beriklim panas yang sulit mempertahankan tanaman lain.

Umbi talas dapat diolah menjadi berbagai makanan mulai dari keripik, kue, hingga bahan masakan tradisional. Keberagaman olahan membuat talas selalu memiliki tempat di pasar pangan lokal maupun modern.

Selain umbinya, daun talas kerap dimanfaatkan untuk kuliner di banyak wilayah. Tanaman ini memiliki manfaat luas yang tetap bernilai meski ditanam dalam kondisi lingkungan ekstrem.

Ubi Keling (Plectranthus rotundifolius)

Ubi keling, yang juga dikenal sebagai taro ungu, merupakan umbian yang sangat tahan terhadap panas dan tanah kering. Warna ungunya berasal dari kandungan antosianin yang tinggi sehingga memberikan manfaat antioksidan alami.

Tanaman ini mampu bertahan hidup dengan sedikit air selama masa pertumbuhan. Kemampuannya bertahan membuat ubi keling tetap hidup meski musim kemarau berlangsung lebih lama dari biasanya.

Secara nutrisi, ubi keling kaya vitamin dan serat yang baik untuk sistem pencernaan. Kandungan gizi ini membuatnya semakin banyak diminati sebagai alternatif sumber karbohidrat sehat.

Di pasar modern, ubi keling mulai digunakan dalam berbagai produk pangan seperti kue, minuman kekinian, dan es krim. Potensi ekonominya yang terus meningkat membuatnya semakin bernilai dalam industri makanan.

Garut (Arrowroot)

Garut atau arrowroot merupakan tanaman umbi yang mulai kembali populer sebagai sumber karbohidrat ramah lingkungan. Tanaman ini tahan terhadap cuaca panas serta mampu tumbuh di tanah marginal yang minim nutrisi.

Garut bisa tumbuh dengan baik tanpa memerlukan banyak air sehingga cocok untuk daerah kering yang sering mengalami kekeringan. Umbinya mengandung pati yang lembut dan mudah dicerna sehingga aman dikonsumsi semua usia.

Tidak hanya sebagai sumber pangan, tepung garut memiliki nilai ekonomi tinggi dalam industri makanan dan kesehatan. Tepung ini sering dijadikan pengganti tepung terigu untuk kebutuhan diet bebas gluten.

Keunggulan tersebut membuat garut memiliki manfaat ganda, yaitu mampu bertahan di lingkungan kering sekaligus bernilai tinggi di pasar. Tanaman ini menjadi salah satu solusi berkelanjutan di tengah meningkatnya ancaman kekeringan.

Terkini