IHSG Melemah Tipis, Saham TPIA PANI dan BREN Tetap Menguat Hari Ini

Senin, 24 November 2025 | 10:37:59 WIB
IHSG Melemah Tipis, Saham TPIA PANI dan BREN Tetap Menguat Hari Ini

JAKARTA - Pergerakan bursa saham Indonesia pada akhir pekan menunjukkan dinamika yang menarik bagi pelaku pasar. Di saat indeks secara keseluruhan terkoreksi, sejumlah saham besar justru mampu bertahan di zona hijau.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat ditutup melemah tipis menuju level 8.414,35 pada Jumat, 21 November 2025. Penurunan yang hanya 0,07% atau 5,56 poin ini menunjukkan pasar masih bergerak dalam rentang yang relatif stabil.

Data perdagangan memperlihatkan 274 saham mengalami kenaikan sepanjang sesi penutupan. Namun di sisi lain, terdapat 352 saham yang turun serta 187 saham berada pada posisi stagnan tanpa perubahan harga.

Nilai kapitalisasi pasar tetap berada pada angka besar mencapai Rp15.421 triliun. Angka tersebut membuktikan likuiditas dan kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia masih sangat kuat.

Big Caps Melemah Jadi Penekan IHSG Hari Ini

Penurunan IHSG terjadi salah satunya akibat aksi jual pada sejumlah saham kapitalisasi besar. Kondisi ini membuat indeks cenderung bergerak negatif walaupun banyak saham lainnya mencatat penguatan.

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menjadi salah satu penekan indeks dengan penurunan 3,85%. Pelemahan ini cukup signifikan mengingat posisi TLKM sebagai saham blue chip unggulan di sektor telekomunikasi.

PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) juga mencatat pelemahan sebesar 2,31%. Beberapa pelaku pasar masih mencermati kinerja sektor barang konsumsi dalam menghadapi persaingan pasar yang semakin ketat.

Selain itu, saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) juga turun 1,57% pada perdagangan hari tersebut. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) ikut terkoreksi minus 0,75% seiring tekanan sektor perbankan.

Para analis menilai pergerakan minus pada saham bank dan telekomunikasi ini menjadi faktor utama yang membuat IHSG kesulitan untuk kembali ke zona hijau. Arah investor asing juga memengaruhi transaksi di saham berkapitalisasi besar itu.

Saham TPIA, PANI, dan BREN Tetap Menguat Menarik Perhatian

Berbanding terbalik dengan big caps, sejumlah saham pilihan berhasil menguat dan tetap menjadi incaran investor. Pergerakan positif ini menolong IHSG agar tidak terkoreksi lebih dalam.

Saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) naik 1,04% ke level Rp7.275 per saham. Minat pada sektor petrokimia masih cukup kuat di tengah proyeksi permintaan industri yang terus meningkat.

PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) tumbuh 0,90% hingga menyentuh Rp14.025 per saham. Prospek bisnis properti dan pengembangan kawasan tampak menjadi penopang kepercayaan investor terhadap saham ini.

PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) juga mencatat pertumbuhan positif sebesar 0,51% ke Rp9.850 per saham. Sentimen transisi energi tampaknya membuat saham energi hijau ini semakin dilirik pasar.

Kenaikan moderat pada ketiga saham tersebut menunjukkan sektor energi terbarukan, petrokimia, dan properti masih menjadi sektor dengan daya tarik kuat. Investor memanfaatkan momentum pergerakan ketika indeks berada pada fase konsolidasi.

Top Gainers dan Losers Menjadi Sorotan Perdagangan

Sejumlah saham juga mencatatkan kinerja ekstrim baik di jajaran top gainers maupun top losers. Hal ini selalu menjadi perhatian para trader harian yang berburu momentum kenaikan.

PT Royalindo Investa Wijaya Tbk. (INDO) memimpin daftar top gainers dengan kenaikan 24,79% ke Rp302. Sementara PT Suryamas Dutamakmur Tbk. (SMDM) naik 24,75% hingga menjadi Rp1.260 per saham.

Sebaliknya, koreksi terdalam terjadi pada saham PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk. (JATI) yang melemah 8,72% ke Rp157. PT Anugerah Spareparts Sejahtera Tbk. (AADI) turun 8,64% dan berada di posisi saham paling tertekan.

Dinamika tersebut menunjukkan adanya rotasi sektor dan perbedaan minat dalam perdagangan harian. Para investor perlu selektif dalam menentukan saham yang sesuai dengan strategi dan profil risiko masing-masing.

Prediksi dan Rekomendasi Pergerakan IHSG dari MNC Sekuritas

MNC Sekuritas melihat bahwa IHSG saat ini masih berada dalam tren koreksi jangka pendek. Meski begitu, munculnya volume pembelian menandakan potensi penguatan yang masih terbuka ke depannya.

"IHSG masih berada pada bagian dari wave (iii) dari wave [iii], sehingga IHSG masih berpeluang menguat ke rentang area 8.540 sampai 8.577," tulis MNC Sekuritas dalam riset harian pada Senin, 24 November 2025. Mereka juga memberi peringatan untuk mencermati potensi koreksi yang dapat menuju area 8.311 sampai 8.350.

Support indeks berada pada level 8.341 dan 8.276. Sementara itu, resistance terdekat berada di 8.488 dan 8.532 yang perlu ditembus untuk memastikan kelanjutan tren positif.

Daftar Rekomendasi Saham: Buy on Weakness dan Sell on Strength

Beberapa saham direkomendasikan untuk strategi Buy on Weakness. Strategi ini cocok bagi investor yang menunggu harga terkoreksi sebelum membeli.

ASII direkomendasikan membeli di area 6.225–6.375 dengan target 6.425 dan 6.525. Stoploss disarankan jika harga turun di bawah 6.125 agar risiko tetap terjaga.

BBTN disarankan buy on weakness di level 1.150–1.175. Target penguatan berada pada 1.225 hingga 1.265 per saham dengan cut loss di bawah 1.120.

TOBA juga direkomendasikan dengan target naik menuju 950 hingga 1.080. Level pembelian terbaik berada pada rentang 835–855 dan stoploss jika turun di bawah 815.

Untuk strategi Sell on Strength, COCO direkomendasikan pada rentang 416–422. Koreksi masih mungkin berlanjut ke 330–362 jika menembus level support penting di 394.

Pemberian rekomendasi ini tetap harus menjadi acuan fleksibel sesuai kondisi pasar. Keputusan akhir tetap ada di tangan investor dalam menentukan strategi yang tepat.

IHSG Dibuka Menguat pada Perdagangan Berikutnya

Pada sesi perdagangan berikutnya Senin, 24 November 2025, IHSG justru memulai hari di zona hijau. Indeks dibuka menguat 0,32% menuju level 8.441,55.

Sebanyak 293 saham tercatat menguat pada pembukaan, sedangkan yang melemah berjumlah 196 saham. Selebihnya, terdapat 467 saham yang tidak mengalami perubahan harga.

Saham CUAN memimpin kenaikan di kelompok kapitalisasi besar dengan pertumbuhan 2,65% ke Rp2.320. Saham TLKM yang sebelumnya melemah justru rebound dengan kenaikan 1,71% ke level Rp3.560.

Saham AMMN juga ikut menguat 1,54% ke Rp6.575 pada sesi awal. Kondisi tersebut memperlihatkan bahwa pergerakan saham secara umum memang sangat dinamis dari hari ke hari.

Pasar saham Indonesia terus menyajikan pergerakan menarik menjelang akhir tahun. Investor diharapkan tetap cermat dalam mengelola risiko di tengah volatilitas yang dapat berubah sewaktu-waktu.

Pergerakan beberapa saham yang tetap menghijau di tengah terkoreksinya indeks memberi sinyal peluang yang masih terbuka bagi trader dan investor. Penguatan sektor tertentu dapat menjadi momentum bagi mereka yang ingin memperkuat portofolio.

Dengan analisis yang tepat, setiap pergerakan pasar dapat dimanfaatkan secara bijak. Semoga perdagangan berikutnya memberikan hasil yang lebih positif bagi seluruh pelaku pasar modal.

Terkini