Risiko Tersembunyi dari Kebiasaan Mencuci Beras di Inner Pot Rice Cooker yang Jarang Disadari

Selasa, 25 November 2025 | 10:58:58 WIB
Risiko Tersembunyi dari Kebiasaan Mencuci Beras di Inner Pot Rice Cooker yang Jarang Disadari

JAKARTA - Banyak orang memilih cara paling praktis saat menyiapkan nasi. Mereka langsung mencuci beras di dalam panci atau inner pot rice cooker tanpa memindahkannya ke wadah lain.

Kebiasaan ini terlihat efisien dan menghemat waktu. Namun, ada potensi bahaya yang perlu diperhatikan jika dilakukan terus-menerus.

Ahli kesehatan memperingatkan bahwa cara tersebut dapat mengundang risiko bagi tubuh. Ancaman ini jarang disadari karena efeknya muncul dalam jangka panjang.

Rice cooker sendiri dirancang untuk memasak nasi secara otomatis dan aman. Meski demikian, inner pot yang menjadi bagian penting alat ini memiliki material khusus yang harus diperlakukan dengan benar.

Saat seseorang tidak mengetahui cara perawatan yang tepat, masalah kesehatan bisa mengintai tanpa disadari. Termasuk ketika mencuci beras langsung di dalamnya yang sering dianggap sepele.

Mengapa Mencuci Beras di Inner Pot Berbahaya bagi Tubuh?

Menurut penjelasan seorang profesor Teknik Energi Kimia dari Sangmyung University di Korea Selatan, Sangwook Kang, kebiasaan mencuci beras di panci rice cooker dapat merusak lapisannya. Ia mengingatkan bahwa gesekan saat menggosok beras dapat menggores dan mengelupas lapisan bagian dalam panci.

Lapisan yang terkelupas ini kemudian melepaskan partikel aluminium. Partikel tersebut bisa tercampur dengan beras dan tertelan bersama nasi setelah dimasak.

Profesor Kang menegaskan bahwa konsumsi aluminium berpotensi membahayakan kesehatan ginjal. Logam tersebut dapat mengendap dan terakumulasi sedikit demi sedikit dalam organ tersebut.

Ia menjelaskan bahwa tubuh manusia memang dapat mengeluarkan sebagian aluminium melalui ginjal. Namun ketika fungsi ginjal tidak optimal, aluminium akan tetap tertahan dalam tubuh.

Penumpukan logam berat seperti aluminium di ginjal akan memicu gangguan fungsi organ. Jika terus dibiarkan, kondisi ini dapat berkembang menjadi masalah kesehatan serius.

Ia juga menyebutkan adanya temuan penelitian yang menunjukkan partikel aluminium dapat mencapai otak. Akumulasi di otak bisa memicu risiko demensia dan gangguan syaraf lainnya.

Peringatan ini memperlihatkan bahwa risiko tidak hanya menyerang satu bagian tubuh saja. Justru efeknya dapat tersebar dan mempengaruhi sistem penting dalam tubuh manusia.

Material Inner Pot dan Dampaknya jika Mengelupas

Inner pot rice cooker umumnya memiliki lapisan aluminium yang dilapisi bahan khusus. Bahan tersebut disebut sebagai PFOA atau asam perfluorooctanoic yang juga digunakan pada lapisan teflon.

Lapisan ini berfungsi agar nasi tidak lengket saat dimasak. Dengan kata lain, material tersebut berperan penting pada kenyamanan penggunaan rice cooker setiap hari.

Namun, jika lapisan kimia ini terkikis dan tertelan dalam jangka panjang, risiko bahaya mulai muncul. Efeknya tidak langsung terlihat tetapi bekerja perlahan dalam tubuh.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap PFOA dapat meningkatkan risiko kanker. Selain itu, potensi kerusakan pada hati dan ginjal juga menjadi perhatian utama.

Profesor Kang sebelumnya telah menyampaikan bahwa demensia dapat muncul akibat penumpukan aluminium. Artinya, efeknya tidak hanya pada organ pencernaan atau ekskresi saja.

Sekali partikel kimia masuk ke dalam tubuh, ia dapat beredar melalui aliran darah. Bagian tubuh yang memiliki kelemahan akan paling rentan terhadap kerusakannya.

Lapisan inner pot yang terus tergores karena kebiasaan mencuci beras akan semakin cepat rusak. Dengan begitu, semakin sering kebiasaan ini dilakukan maka semakin tinggi risiko yang ditimbulkan.

Pendapat Para Peneliti Mengenai Bahaya Aluminium di Tubuh

Dr. Virginie Rondeau dari Institut Kesehatan dan Penelitian Medis Nasional Prancis juga mengungkapkan hal serupa. Ia menyatakan bahwa asupan aluminium harian yang melebihi 0,1 mg dapat menyebabkan gangguan kognitif.

Gangguan kognitif tersebut bisa berupa kesulitan fokus, mudah lupa, atau penurunan kemampuan berpikir. Gejala ini seringkali tidak langsung disadari dan dianggap hal biasa.

Pada kenyataannya, gangguan tersebut bisa menjadi awal dari penyakit jangka panjang. Dampaknya akan semakin jelas seiring bertambahnya usia.

Peneliti di Universitas Keele, Inggris, juga menemukan temuan yang mengejutkan. Mereka melaporkan bahwa kadar aluminium tinggi terdeteksi pada 42 persen pasien dengan penyakit Alzheimer familial.

Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara aluminium dan kerusakan otak bukan sekadar dugaan. Ada data nyata yang memperlihatkan keterkaitan keduanya.

Akhirnya para ahli sepakat bahwa meski dalam jumlah kecil, akumulasi aluminium dalam tubuh tetap berbahaya. Efeknya ibarat bom waktu yang menunggu meledak.

Risiko ini bisa terjadi pada siapa saja yang tanpa sengaja mengonsumsi aluminium setiap hari. Termasuk dari makanan pokok seperti nasi yang dikonsumsi sebagian besar masyarakat.

Langkah Aman Agar Terhindar dari Paparan Aluminium

Kebiasaan memasak memang sulit diubah begitu cepat. Namun, perubahan kecil dapat menjadi perlindungan besar bagi tubuh.

Cara paling mudah adalah dengan berhenti mencuci beras langsung di inner pot rice cooker. Gunakan wadah terpisah seperti mangkuk atau saringan untuk mencuci beras sebelum dimasukkan ke panci penanak nasi.

Langkah ini membantu menjaga lapisan inner pot tetap utuh lebih lama. Selain itu, risiko aluminium ikut masuk ke dalam tubuh akan jauh berkurang.

Merawat rice cooker dengan benar juga sangat penting dilakukan. Gunakan spatula yang aman dan hindari benda keras yang dapat menggores lapisan dalamnya.

Jika lapisan inner pot mulai terkelupas atau menunjukkan goresan parah, sebaiknya segera diganti. Menggunakan panci yang rusak dalam jangka panjang justru membahayakan penggunanya.

Kesadaran mengenai hal ini perlu semakin disebarluaskan. Sebab masalah kesehatan tidak hanya datang dari makanan yang tidak sehat saja.

Bahkan dari peralatan dapur yang kita gunakan setiap hari, risiko kesehatan bisa muncul. Dengan pengetahuan yang tepat, kita bisa melindungi tubuh dari bahaya yang tidak terlihat.

Mengonsumsi nasi tetap bisa menjadi kegiatan aman dan sehat. Kuncinya adalah memahami cara memasak yang benar tanpa merusak peralatan yang digunakan.

Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Mulailah langkah kecil hari ini agar kesehatan tetap terjaga hingga masa mendatang.

Dengan demikian, mencuci beras pada wadah terpisah adalah pilihan cerdas. Hindari kebiasaan praktis namun berpotensi merusak kesehatan secara perlahan.

Terkini