Pemulihan Listrik Tapteng: Prioritas Kebutuhan Warga dan Solusi Sementara

Kamis, 04 Desember 2025 | 10:42:10 WIB
Pemulihan Listrik Tapteng: Prioritas Kebutuhan Warga dan Solusi Sementara

JAKARTA - Kebutuhan masyarakat menjadi perhatian utama pemerintah dalam proses pemulihan jaringan listrik di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) setelah daerah tersebut terdampak banjir dan tanah longsor. 

Karena itulah, berbagai langkah darurat disiapkan secara cepat agar aktivitas warga tetap dapat berjalan sambil menunggu perbaikan infrastruktur listrik rampung.

Situasi darurat yang terjadi membuat akses energi menjadi salah satu kebutuhan paling mendesak, terutama untuk penerangan, operasional fasilitas umum, dan keperluan rumah tangga. Pemerintah menekankan bahwa seluruh proses pemulihan diarahkan agar kebutuhan tersebut tidak berhenti terpenuhi.

Kebutuhan Mendesak Warga Jadi Fokus Utama

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan bahwa pemulihan listrik menjadi prioritas karena langsung berdampak pada kehidupan warga. Ia memperkirakan jaringan listrik di Tapteng akan kembali normal pada Jumat.

Bahlil mengatakan seluruh material untuk memperbaiki gardu listrik, menara SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi), dan kebutuhan teknis lainnya telah siap. "Material untuk memperbaiki tower-tower yang jatuh sudah ada. Saya sudah minta ke PLN, InsyaAllah seluruh jaringan listrik clear hari Jumat,” ujarnya.

Namun, ia menegaskan bahwa kondisi cuaca akan sangat menentukan kecepatan proses perbaikan. Tantangan ini membuat perkiraan waktu perbaikan masih bergantung pada situasi di lapangan. “Ini bukan pekerjaan mudah. Tolong doakan cuaca bagus,” tambahnya.

Dengan gangguan listrik yang cukup luas, akses penerangan, kebutuhan alat elektronik esensial, hingga layanan publik menjadi aspek yang harus segera dipulihkan agar masyarakat dapat beraktivitas dengan aman.

Langkah Sementara untuk Memenuhi Kebutuhan Energi

Agar masyarakat tidak terlalu lama berada dalam kondisi gelap dan minim akses energi, Kementerian ESDM mengerahkan berbagai peralatan darurat. Selama masa perbaikan, pemerintah menyiapkan genset 6000 watt sebanyak 40 unit yang akan ditempatkan di titik-titik penting.

Sebanyak 200 unit lampu darurat juga dikirimkan untuk memberi penerangan sementara. Langkah ini diambil agar lokasi-lokasi vital seperti posko pengungsian, fasilitas kesehatan, hingga area pemukiman tetap mendapatkan pencahayaan memadai.

Menurut Bahlil, seluruh perangkat darurat tersebut diserahkan sepenuhnya kepada Bupati Tapanuli Tengah agar dapat didistribusikan secara tepat. “Genset dan lampu darurat, semuanya kami serahkan ke Bupati. Bupati yang menentukan titik-titik mana saja yang memerlukan penerangan sembari menunggu jaringan listrik optimal Jumat malam,” jelasnya.

Pemerintah memperkirakan proses perbaikan listrik membutuhkan waktu sekitar tiga hari. Selama periode ini, ketersediaan energi sementara menjadi faktor penting agar warga tidak mengalami stagnasi aktivitas, terutama pada malam hari.

Koordinasi Semua Pihak untuk Memperlancar Akses

Kebutuhan masyarakat terhadap energi tidak dapat dipenuhi hanya dengan peralatan sementara. Karena itu, percepatan pembukaan akses menuju titik kerusakan menjadi langkah yang sangat penting.

Dalam rapat darurat bersama Menteri ESDM dan Bupati Tapanuli Tengah, Gubernur Sumatra Utara Muhammad Bobby Afif Nasution menegaskan komitmennya untuk memperlancar akses menuju lokasi terdampak. Ia menyampaikan perlunya kolaborasi dari seluruh unsur pemerintahan dan aparat keamanan.

Bobby menekankan bahwa perbaikan jalur penting membutuhkan sinergi antara pemerintah kabupaten/kota, pemerintah provinsi, pemerintah pusat, TNI, dan Polri. Seluruh pihak saat ini fokus memperbaiki jalur utama, baik akses menuju Tapteng maupun jalan di dalam wilayah kabupaten.

"Jalur ke Tapteng memang sudah terbuka. Hanya saja, masih terbatas. Sehingga kendaraan berat yang sangat dibutuhkan saat ini belum bisa masuk,” kata Bobby. Kondisi ini menjadi tantangan karena alat berat diperlukan untuk menormalkan jalur distribusi material dan mempercepat pemulihan jaringan listrik.

Harapan Warga pada Pemulihan yang Lebih Cepat

Di tengah kondisi darurat, masyarakat berharap proses pemulihan dapat dilakukan dengan cepat dan aman. Kehadiran genset, lampu darurat, serta koordinasi lintas lembaga memberikan sedikit kelegaan bagi warga yang terdampak.

Namun, masyarakat tetap menunggu normalisasi listrik sebagai solusi jangka panjang yang paling dibutuhkan, khususnya untuk pemulihan aktivitas ekonomi, pendidikan, dan kebutuhan dasar lainnya.

Upaya pemerintah yang menyasar kebutuhan warga menjadi langkah yang penting untuk mengurangi beban masyarakat selama masa krisis. Dengan berbagai kesiapsiagaan dan sumber daya yang telah dikerahkan, pemulihan listrik pada Jumat diharapkan berjalan sesuai rencana—dengan catatan cuaca mendukung dan akses dapat segera dibuka.

Terkini