Fakta Terbaru Tunjukkan Baterai Mobil Listrik Lebih Tahan Lama dari Perkiraan

Jumat, 21 November 2025 | 13:22:00 WIB
Fakta Terbaru Tunjukkan Baterai Mobil Listrik Lebih Tahan Lama dari Perkiraan

JAKARTA - Kekhawatiran mengenai cepat rusaknya baterai mobil listrik kini mulai tergantikan oleh fakta lapangan. Serangkaian penelitian terbaru di Eropa dan Amerika Utara membuktikan bahwa performa baterai tetap stabil dalam jangka panjang.

Ribuan mobil listrik bekas dianalisis, mulai dari generasi pertama hingga model terbaru. Hasilnya menunjukkan penurunan kapasitas baterai jauh lebih lambat dari perkiraan pesimistis sebelumnya.

Rata-rata, baterai EV kehilangan hanya sekitar 1,8 persen kapasitas per tahun. Angka ini menegaskan bahwa baterai modern mampu bertahan jauh lebih lama dibandingkan proyeksi awal.

Teknologi manajemen termal dan sistem pengelolaan baterai yang semakin canggih menjadi kunci utama ketahanan ini. Mayoritas baterai EV modern mempertahankan State of Health (SoH) di atas 90 persen, meski menempuh ratusan ribu kilometer.

Produsen mobil pun kini berani memberikan garansi baterai hingga delapan tahun atau 160.000 km. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa kekhawatiran publik tentang degradasi baterai telah berkurang signifikan.

Sistem Pendingin dan Manajemen Baterai Jadi Penentu Utama

Kekhawatiran awal publik berakar dari mobil listrik generasi lama dengan sistem pendinginan kurang optimal. Baterai pada model-model veteran menunjukkan penurunan kapasitas lebih cepat karena kurangnya teknologi termal yang memadai.

Sementara itu, EV modern yang diproduksi setelah 2018 telah dilengkapi sistem pendingin cairan dan Battery Management System (BMS) canggih. Sistem ini menjaga suhu sel baterai tetap ideal, bahkan saat mobil diisi daya cepat atau digunakan dalam perjalanan panjang.

Data Recurrent menunjukkan bahwa penggantian baterai EV modern 2022 ke atas sangat minim, hanya sekitar 0,3 persen. Hal ini menandakan baterai kini dirancang lebih tahan lama, bahkan diperkirakan melampaui umur komponen utama mobil.

Peningkatan kualitas material sel baterai dan perangkat lunak pengelolanya juga berkontribusi pada daya tahan tinggi. Konsumen kini dapat membeli EV tanpa khawatir harus mengganti baterai secara dini, menjadikan mobil listrik sebagai investasi jangka panjang yang aman.

Peran Pengemudi dan Praktik Pengisian Daya

Faktor pengemudi juga memegang peranan penting dalam menjaga kesehatan baterai. Studi dari Kvdbil di Swedia menemukan bahwa delapan dari sepuluh unit EV bekas masih memiliki kapasitas baterai di atas 90 persen berkat praktik pengisian yang disiplin.

Musuh utama baterai bukanlah cacat desain, melainkan kombinasi faktor eksternal seperti iklim, usia, dan pola pengisian daya. Penggunaan DC fast charging terlalu sering dapat meningkatkan suhu sel, mempercepat degradasi kimiawi, dan menurunkan umur baterai.

Oleh karena itu, pengisian daya reguler dengan mode AC Level 1 atau Level 2 lebih disarankan. Cara ini lebih ramah terhadap baterai, membantu mempertahankan kapasitas dan memastikan performa tetap optimal.

Kiat sederhana lain adalah menjaga State of Charge (SoC) di rentang 20–80 persen. Hal ini berlaku khusus untuk baterai jenis Nickel Manganese Cobalt (NMC), yang populer di EV modern.

Hindari menyimpan mobil dengan baterai penuh atau hampir habis dalam jangka panjang. Kedua kondisi ini dapat menimbulkan tegangan berlebih yang mempercepat penuaan sel baterai.

Dengan menerapkan praktik ini dan memaksimalkan teknologi pendingin, baterai EV dapat tetap andal selama dekade berikutnya. Konsumen tidak perlu lagi khawatir soal penurunan kapasitas secara drastis, bahkan setelah perjalanan jarak jauh.

Temuan ini memberikan angin segar bagi industri otomotif listrik di Indonesia. Kekhawatiran lama tentang “bom waktu” baterai kini tergantikan oleh fakta ketahanan tinggi, mendorong adopsi mobil listrik lebih luas.

Selain itu, masyarakat kini dapat lebih percaya diri memilih EV sebagai kendaraan harian. Keunggulan baterai modern, ditambah praktik pengisian yang tepat, memastikan performa maksimal dan umur panjang.

Secara keseluruhan, EV modern menawarkan kombinasi teknologi canggih, efisiensi energi, dan ketahanan baterai. Dengan informasi ini, konsumen dapat merencanakan investasi mobil listrik dengan lebih matang dan minim risiko.

Penggunaan mobil listrik di Indonesia pun berpotensi meningkat seiring pemahaman baru tentang ketahanan baterai. Baik untuk kebutuhan pribadi maupun logistik, EV kini bukan sekadar tren, tetapi solusi transportasi masa depan yang aman dan andal.

Terkini