JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menekankan agar lulusan Universitas Pelita Harapan (UPH) tidak hanya mengejar gelar, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi bangsa dan masyarakat. Pesan ini disampaikan saat menghadiri wisuda tahun akademik 2024/2025 di Tangerang pada 27–28 November 2025.
Ia menegaskan bahwa pekerjaan bukan hanya sarana untuk memenuhi kebutuhan hidup, melainkan juga medium untuk menghadirkan nilai, makna, dan manfaat bagi orang lain. “Jika kita bekerja untuk hidup, maka kita bekerja hanya untuk diri sendiri. Namun bila kita bekerja untuk kehidupan, kita turut menghadirkan nilai bagi orang lain dan masyarakat sekitar," ujar Budi.
Budi mendorong para mahasiswa agar memanfaatkan ilmu yang mereka miliki untuk kesehatan, kesejahteraan, dan kehidupan umat manusia. Ia menegaskan bahwa kontribusi nyata tidak hanya diukur dari pencapaian individu, tetapi dari dampak positif yang diberikan kepada lingkungan.
Pintu Masuk Menuju Kontribusi Besar
Rektor UPH, Dr. (Hon.) Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc., menekankan bahwa gelar yang diraih bukan akhir, melainkan awal perjalanan untuk berkontribusi lebih luas. Gelar akademis hanyalah fondasi; generasi muda dituntut memberikan dampak nyata bagi bangsa.
“Bangsa kita menantikan generasi yang tidak hanya bangga dengan gelar akademis, tetapi juga mampu memberi dampak nyata dan menjadi terang di tengah tantangan," kata Jonathan. Ia mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis dan menerapkan ilmu mereka dalam menghadapi berbagai permasalahan sosial.
Pintu karier terbuka lebar, namun tantangan global menuntut lulusan untuk siap menghadapi perubahan. Generasi baru diharapkan menjadi agen perubahan yang membawa inovasi sekaligus peduli terhadap masyarakat luas.
Karakter, Kepedulian, dan Teknologi
Pendiri Yayasan Pendidikan Pelita Harapan (YPPH), Dr. (H.C.) James Riady, menekankan pentingnya karakter, kepedulian sosial, dan ketajaman berpikir. Ia menyoroti pesatnya perkembangan teknologi, termasuk Artificial Intelligence (AI), yang menuntut lulusan tetap menjaga nilai-nilai kemanusiaan.
James mengingatkan agar kesuksesan tidak membuat lulusan abai terhadap mereka yang membutuhkan. “Keberhasilan sejati bukan seberapa tinggi pencapaian, tetapi seberapa besar dampak yang kalian berikan,” ujarnya.
Pendidikan formal dan teknologi hanyalah alat; karakter dan komitmen untuk melayani menjadi penentu sejati dari keberhasilan seorang profesional. Oleh karena itu, para lulusan diajak mengintegrasikan kompetensi akademis dengan kepedulian sosial yang nyata.
Wisuda Genap UPH 2024/2025
Pada Wisuda Genap Tahun Akademik 2024/2025, sebanyak 1.989 winisuda resmi dilantik dari empat jenjang pendidikan, yakni Program Doktor, Magister, Sarjana, dan Diploma Tiga. Para lulusan diharapkan siap memasuki dunia profesional dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Lebih dari 500 winisuda meraih predikat kelulusan dengan pujian, mulai dari Cum Laude, Magna Cum Laude, hingga Summa Cum Laude. Prestasi akademis ini menjadi bukti kesiapan mereka untuk menghadapi tantangan global dengan integritas dan keahlian.
Budi Gunadi Sadikin juga menekankan agar setiap lulusan menggunakan ilmu mereka untuk menciptakan nilai sosial, bukan hanya mengejar karier pribadi. Konsep ini menegaskan filosofi kerja yang tidak hanya bermanfaat bagi individu, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan bagi masyarakat luas.
Harapan dan Tantangan Lulusan
Pendidikan tinggi merupakan fondasi, namun tanggung jawab sosial menjadi ujian sebenarnya. Mahasiswa UPH diharapkan mampu memadukan kemampuan profesional dengan kepedulian terhadap sesama.
Budi menekankan, bekerja untuk kehidupan berarti menggunakan keahlian untuk membantu masyarakat. Hal ini menjadi ajakan agar lulusan tidak sekadar bekerja, tetapi menjadi agen perubahan yang bermanfaat bagi banyak orang.
Jonathan L. Parapak juga menambahkan bahwa lulusan harus siap menghadapi kompleksitas dunia modern. Tantangan seperti pandemi, perubahan iklim, dan perkembangan teknologi memerlukan generasi yang tidak hanya pintar, tetapi juga adaptif dan peduli.
Selain itu, James Riady menekankan bahwa integritas dan karakter menjadi penentu utama keberhasilan jangka panjang. Lulusan yang berhasil menggabungkan ilmu, teknologi, dan kepedulian sosial akan mampu memberikan dampak yang signifikan bagi bangsa.