Kunjungan Mendadak Wapres Gibran ke Sumatera Percepat Penanganan Bencana Darurat

Kamis, 04 Desember 2025 | 10:35:37 WIB
Kunjungan Mendadak Wapres Gibran ke Sumatera Percepat Penanganan Bencana Darurat

JAKARTA - Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka melakukan kunjungan mendadak ke Sumatera untuk melihat langsung dampak bencana banjir bandang dan longsor. Kunjungan ini diharapkan mempercepat koordinasi penanganan darurat dan mitigasi di lapangan.

Gibran bertolak dari Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Kamis pagi sekitar pukul 05.00 WIB. Tujuannya adalah Bandara Internasional Minangkabau, Sumatera Barat, sebagai titik awal peninjauan bencana.

Dalam kunjungan ini, Wapres mengenakan setelan kemeja biru, celana hitam, dan sepatu kets. Ia didampingi Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto serta Anggota DPR RI Andre Rosiade dalam perjalanan menggunakan pesawat Kepresidenan Boeing 737-800.

Peninjauan Langsung di Lapangan

Wapres ingin memastikan kondisi masyarakat terdampak dan melihat kesiapan pemerintah daerah. Selain itu, Gibran bertujuan menginventarisasi kendala yang dialami petugas dalam penanganan bencana.

Kegiatan ini meliputi koordinasi dengan aparat lokal, relawan, serta pemantauan titik-titik terdampak di Sumatera Barat. Fokus utama adalah mengidentifikasi kebutuhan logistik dan bantuan darurat bagi korban banjir dan longsor.

Kehadiran Wapres di lapangan diharapkan dapat mempercepat pengiriman bantuan. Masyarakat terdampak pun dapat memperoleh respons cepat dari pemerintah pusat.

Rangkaian Kunjungan ke Tiga Provinsi

Setelah Sumatera Barat, Gibran melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Agenda berikutnya adalah meninjau korban terdampak di Kabupaten Aceh Singkil, Aceh.

Sebelum kembali ke Jakarta, Wapres dijadwalkan memantau gudang logistik di Lanud Soewondo Polonia Medan. Gudang ini menjadi pusat distribusi bantuan bagi seluruh wilayah terdampak di Sumatera.

Koordinasi logistik ini penting untuk memastikan distribusi bantuan berjalan lancar. Setiap wilayah mendapat prioritas sesuai tingkat kerusakan dan kebutuhan masyarakat.

Data Korban dan Upaya Evakuasi

Hingga Rabu sore, jumlah korban jiwa akibat bencana di tiga provinsi Sumatera tercatat mencapai 770 orang. Data ini dirilis Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana (Pusdatin BNPB).

Proses evakuasi masih terus berjalan, karena ratusan korban masih dinyatakan hilang. Petugas gabungan dari BNPB, TNI, Polri, dan relawan lokal bekerja masif untuk mencari dan mengevakuasi warga terdampak.

Presiden Prabowo Subianto telah lebih dahulu mengunjungi lokasi bencana pada Senin, 1 Desember 2025. Kunjungan Presiden dan Wapres dilakukan secara bergantian untuk mempercepat mitigasi dan pemulihan.

Koordinasi ini memastikan langkah penanganan darurat, pemulihan infrastruktur, serta distribusi bantuan berjalan secara simultan. Fokusnya adalah meminimalkan risiko bagi masyarakat yang masih berada di zona terdampak.

Arahan Presiden dan Target Penanganan

Kunjungan Wapres sejalan dengan arahan Presiden agar langkah mitigasi, penanganan darurat, dan pemulihan dilakukan cepat dan tepat sasaran. Pemerintah menekankan kerja sama lintas instansi dan sinergi pusat-daerah.

Selain itu, prioritas utama adalah memastikan keselamatan masyarakat serta pemulihan fasilitas publik yang terdampak. Infrastruktur yang rusak seperti jembatan, jalan, dan fasilitas layanan dasar menjadi perhatian utama.

Distribusi logistik dan bantuan darurat juga dipantau langsung oleh Wapres. Hal ini bertujuan menghindari ketimpangan dan memastikan kebutuhan korban terpenuhi secara merata.

Harapan dan Dampak Kunjungan

Kehadiran Wapres di tiga provinsi di Sumatera memberikan rasa aman dan didukung masyarakat terdampak. Warga dapat melihat langsung perhatian pemerintah terhadap kondisi lapangan.

Selain itu, kunjungan ini juga menjadi sarana pemantauan sekaligus evaluasi program mitigasi bencana. Semua informasi yang diperoleh akan dijadikan dasar perbaikan dan kesiapan menghadapi bencana berikutnya.

Dengan pendekatan langsung dan terkoordinasi, diharapkan proses pemulihan bisa lebih cepat. Warga yang terdampak dapat segera kembali ke aktivitas normal dan pulih dari kerugian akibat banjir serta longsor.

Terkini