JAKARTA - Dorongan kuat terhadap gerakan kemanusiaan disampaikan Presiden RI Prabowo Subianto dalam penanganan bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra.
Presiden menilai bahwa partisipasi masyarakat, terutama dalam bentuk donasi pakaian layak pakai, menjadi wujud nyata gotong royong yang selalu hadir dalam setiap situasi sulit di Indonesia.
Dalam rapat terbatas di Pos Pendamping Nasional Penanganan Bencana Alam Aceh, di Pangkalan TNI AU Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Minggu malam, Prabowo mendorong agar gerakan kelompok masyarakat yang ingin menyumbang pakaian diperkuat. Menurutnya, solidaritas semacam ini mencerminkan karakter bangsa yang saling membantu ketika bencana melanda.
Gotong Royong Masyarakat Jadi Harapan Presiden
Prabowo mengungkapkan rasa optimistis melihat antusiasme masyarakat yang ingin membantu para korban. Ia menyebut bahwa donasi pakaian layak pakai dapat menjadi kontribusi penting, terutama mengingat kebutuhan sandang yang cukup besar di wilayah terdampak.
"Juga nanti bisa digerakkan katakanlah kelompok-kelompok masyarakat yang mau menyumbang pakaian-pakaian mereka yang masih bagus, saya kira bisa ini kita tunjukkan gotong royong kita, solidaritas sosial kita," kata Prabowo seperti disaksikan melalui akun YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Minggu malam.
Presiden juga menekankan bahwa suplai pakaian harus diperhatikan secara serius. Bantuan dari berbagai daerah, menurutnya, sangat membantu mempercepat distribusi kebutuhan dasar bagi masyarakat terdampak.
Dalam pandangan Prabowo, selain sebagai bentuk kepedulian, gerakan ini dapat memperkuat kultur saling berbagi yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia.
Dorong Industri Garmen dan Tekstil Melalui Bantuan Pakaian
Menariknya, Prabowo memandang bahwa donasi pakaian tidak hanya berdampak sosial, tetapi juga bisa menjadi dorongan bagi industri dalam negeri. Ia menjelaskan bahwa adanya permintaan bantuan pakaian dalam jumlah besar dapat secara tidak langsung mendorong produksi industri garmen dan tekstil nasional.
"Pakaian ini saya kira juga nanti bikin proyek khusus. Pakaian ini, dikirim ke daerah-daerah, dihitung ini juga saya kira bisa boost untuk industri garmen kita, industri tekstil," kata Prabowo.
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa Presiden melihat peluang untuk memadukan gerakan kemanusiaan dengan penguatan sektor industri. Selain membantu korban bencana, kebijakan ini dianggap mampu menciptakan dampak ekonomi positif bagi sektor garmen dan tekstil yang merupakan bagian penting dari rantai industri nasional.
Di sisi lain, pemerintah juga berencana memperkuat koordinasi antarinstansi agar distribusi pakaian benar-benar sampai kepada masyarakat yang membutuhkan. Penanganan kebutuhan sandang disebut akan menjadi salah satu fokus dalam kegiatan pemulihan pascabencana.
Kebutuhan Medis dan Logistik Tetap Menjadi Prioritas
Di luar bantuan pakaian, Presiden Prabowo menegaskan bahwa kebutuhan lain seperti obat-obatan harus segera disalurkan. Ia meminta agar seluruh kebutuhan mendesak dipetakan dengan akurat dan dikirim tanpa penundaan.
Kepala Negara juga mengingatkan jajarannya untuk bekerja lebih teliti dalam mengelola bantuan, sehingga tidak ada kebutuhan masyarakat terdampak yang terabaikan.
"Selain pakaian, Presiden meminta obat-obatan dan kebutuhan lainnya yang mendesak harus segera dikirim," tegas laporan dari rapat terbatas tersebut.
Instruksi ini menjadi penegasan bahwa pemerintah ingin memastikan seluruh aspek bantuan—dari sandang, pangan, hingga kesehatan—disalurkan secara efektif. Koordinasi lintas lembaga dan pemerintah daerah menjadi kunci agar layanan bagi korban berjalan optimal.
Apresiasi untuk Kepala Daerah dan Petugas di Lapangan
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi kepada seluruh gubernur, bupati, dan para petugas yang sudah bekerja keras di lapangan. Ia menilai bahwa kerja bersama ini menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki kekuatan kolektif untuk menghadapi situasi bencana.
"Ini memang suatu tantangan, cobaan bagi kita, tapi ini juga menurut saya menguji kita dan kita melihat bahwa kita punya kekuatan. Pengalaman kita pernah mengalami musibah-musibah yang besar, tapi kita kerja sama dan mampu menghadapinya. Saya lihat sendiri di lapangan, saya tanya prajurit-prajurit, ada yang sudah tujuh hari, delapan hari bekerja, terima kasih," kata Presiden.
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa pemerintah sangat menghargai dedikasi para petugas yang telah bekerja siang dan malam membantu masyarakat. Komitmen ini disebut akan terus dipertahankan hingga proses pemulihan di tiga provinsi—Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat—mencapai tahap yang lebih baik.
Komitmen Pemulihan Berkelanjutan
Melalui berbagai arahan yang disampaikan, Presiden Prabowo menegaskan bahwa pemerintah akan memastikan pemulihan berjalan cepat dan terukur. Dari distribusi bantuan, penguatan logistik, hingga upaya membangkitkan kembali industri terkait, seluruh langkah dilakukan secara terpadu.
Dengan dukungan masyarakat dalam bentuk donasi pakaian, suplai obat-obatan yang tepat waktu, serta koordinasi antarlembaga, pemerintah berharap pemulihan dapat berlangsung lebih cepat dan menyeluruh.