JAKARTA - PT Pertamina (Persero) kembali melakukan penyesuaian harga BBM nonsubsidi mulai Sabtu, 1 November 2025. Langkah ini dilakukan untuk menyesuaikan harga jual eceran sesuai formula harga dasar yang diatur oleh Keputusan Menteri ESDM Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022.
Beberapa jenis BBM nonsubsidi mengalami perubahan harga, sedangkan jenis lainnya tetap stabil. Penyesuaian ini berlaku untuk wilayah di seluruh Indonesia, dengan mempertimbangkan PBBKB dan biaya distribusi di tiap daerah.
Harga BBM bersubsidi, seperti Pertalite dan Bio Solar, tidak mengalami perubahan. Langkah ini diambil untuk menjaga daya beli masyarakat menengah ke bawah serta kebutuhan transportasi umum dan industri kecil.
Kenaikan sebagian harga nonsubsidi, seperti Dexlite dan Pertamina Dex, diprediksi berpengaruh pada konsumen kendaraan diesel. Sementara itu, Pertamax, Pertamax Turbo, dan Pertamax Green 95 tetap dipatok pada harga sebelumnya, sehingga pengguna bensin masih relatif stabil.
Rincian Harga BBM Berdasarkan Wilayah
Berikut daftar harga BBM per 21 November 2025, yang sudah disesuaikan untuk tiap wilayah:
Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung:
Pertamax: Rp12.500/liter
Pertamax Turbo: Rp13.400/liter
Dexlite: Rp14.200/liter
Pertamina Dex: Rp14.500/liter
Free Trade Zone (FTZ) Sabang:
Pertamax: Rp11.500/liter
Dexlite: Rp13.000/liter
FTZ Batam:
Pertamax: Rp11.700/liter
Pertamax Turbo: Rp12.450/liter
Dexlite: Rp13.200/liter
Pertamina Dex: Rp13.500/liter
Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu:
Pertamax: Rp12.800/liter
Pertamax Turbo: Rp13.700/liter
Dexlite: Rp14.500/liter
Pertamina Dex: Rp14.800/liter
DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur:
Pertamax: Rp12.200/liter
Pertamax Turbo: Rp13.100/liter
Pertamax Green 95: Rp13.000/liter
Dexlite: Rp13.900/liter
Pertamina Dex: Rp14.200/liter
Bali, NTB, NTT:
Pertamax: Rp12.200/liter
Pertamax Turbo: Rp13.100/liter
Dexlite: Rp13.900/liter
Pertamina Dex: Rp14.200/liter
Bio Solar Nonsubsidi (khusus NTT): Rp13.800/liter
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara:
Pertamax: Rp12.500/liter
Pertamax Turbo: Rp13.400/liter
Dexlite: Rp14.200/liter
Pertamina Dex: Rp14.500/liter
Kalimantan Selatan:
Pertamax: Rp12.800/liter
Pertamax Turbo: Rp13.700/liter
Dexlite: Rp14.500/liter
Pertamina Dex: Rp14.800/liter
Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat:
Pertamax: Rp12.500/liter
Pertamax Turbo: Rp13.400/liter
Dexlite: Rp14.200/liter
Pertamina Dex: Rp14.500/liter
Maluku, Maluku Utara:
Pertamax: Rp12.500/liter
Dexlite: Rp14.200/liter
Papua, Papua Barat, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Tengah, Papua Barat Daya:
Pertamax: Rp12.500/liter
Pertamax Turbo (hanya Papua): Rp13.400/liter
Dexlite: Rp14.200/liter
Pertamina Dex (Papua & Papua Barat Daya): Rp14.500/liter
Dampak Penyesuaian Harga dan Tren Konsumsi
Kenaikan harga Dexlite dan Pertamina Dex dapat mempengaruhi konsumsi BBM untuk kendaraan diesel. Namun, harga bensin nonsubsidi tetap membuat daya beli masyarakat masih relatif stabil.
Penyesuaian ini diharapkan mengikuti formula harga dasar dan menjaga keseimbangan pasokan BBM. Strategi ini sekaligus menyesuaikan harga dengan biaya distribusi di setiap wilayah.
Perbedaan harga BBM di tiap daerah mencerminkan biaya logistik dan pajak lokal. Konsumen disarankan memperhatikan daftar harga terbaru agar lebih efisien dalam penggunaan BBM.
BBM bersubsidi tetap dipertahankan untuk menjaga stabilitas ekonomi masyarakat. Pertalite dan Bio Solar menjadi andalan untuk kebutuhan rumah tangga, transportasi umum, dan sektor usaha kecil.
Tren harga BBM menunjukkan sebagian jenis naik sementara mayoritas tetap stabil. Hal ini menandakan bahwa pasar energi domestik mengikuti dinamika global, namun tetap menjaga kepentingan konsumen.
Konsumen disarankan mengatur penggunaan BBM sesuai kebutuhan kendaraan dan efisiensi perjalanan. Dengan strategi ini, diharapkan dampak kenaikan harga nonsubsidi dapat diminimalkan.