BBM

Update Harga BBM Pertamina Nonsubsidi dan Subsidi Per 21 November 2025

Update Harga BBM Pertamina Nonsubsidi dan Subsidi Per 21 November 2025
Update Harga BBM Pertamina Nonsubsidi dan Subsidi Per 21 November 2025

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) kembali melakukan penyesuaian harga BBM nonsubsidi mulai Sabtu, 1 November 2025. Langkah ini dilakukan untuk menyesuaikan harga jual eceran sesuai formula harga dasar yang diatur oleh Keputusan Menteri ESDM Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022.

Beberapa jenis BBM nonsubsidi mengalami perubahan harga, sedangkan jenis lainnya tetap stabil. Penyesuaian ini berlaku untuk wilayah di seluruh Indonesia, dengan mempertimbangkan PBBKB dan biaya distribusi di tiap daerah.

Harga BBM bersubsidi, seperti Pertalite dan Bio Solar, tidak mengalami perubahan. Langkah ini diambil untuk menjaga daya beli masyarakat menengah ke bawah serta kebutuhan transportasi umum dan industri kecil.

Kenaikan sebagian harga nonsubsidi, seperti Dexlite dan Pertamina Dex, diprediksi berpengaruh pada konsumen kendaraan diesel. Sementara itu, Pertamax, Pertamax Turbo, dan Pertamax Green 95 tetap dipatok pada harga sebelumnya, sehingga pengguna bensin masih relatif stabil.

Rincian Harga BBM Berdasarkan Wilayah

Berikut daftar harga BBM per 21 November 2025, yang sudah disesuaikan untuk tiap wilayah:

Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung:

Pertamax: Rp12.500/liter

Pertamax Turbo: Rp13.400/liter

Dexlite: Rp14.200/liter

Pertamina Dex: Rp14.500/liter

Free Trade Zone (FTZ) Sabang:

Pertamax: Rp11.500/liter

Dexlite: Rp13.000/liter

FTZ Batam:

Pertamax: Rp11.700/liter

Pertamax Turbo: Rp12.450/liter

Dexlite: Rp13.200/liter

Pertamina Dex: Rp13.500/liter

Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu:

Pertamax: Rp12.800/liter

Pertamax Turbo: Rp13.700/liter

Dexlite: Rp14.500/liter

Pertamina Dex: Rp14.800/liter

DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur:

Pertamax: Rp12.200/liter

Pertamax Turbo: Rp13.100/liter

Pertamax Green 95: Rp13.000/liter

Dexlite: Rp13.900/liter

Pertamina Dex: Rp14.200/liter

Bali, NTB, NTT:

Pertamax: Rp12.200/liter

Pertamax Turbo: Rp13.100/liter

Dexlite: Rp13.900/liter

Pertamina Dex: Rp14.200/liter

Bio Solar Nonsubsidi (khusus NTT): Rp13.800/liter

Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara:

Pertamax: Rp12.500/liter

Pertamax Turbo: Rp13.400/liter

Dexlite: Rp14.200/liter

Pertamina Dex: Rp14.500/liter

Kalimantan Selatan:

Pertamax: Rp12.800/liter

Pertamax Turbo: Rp13.700/liter

Dexlite: Rp14.500/liter

Pertamina Dex: Rp14.800/liter

Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat:

Pertamax: Rp12.500/liter

Pertamax Turbo: Rp13.400/liter

Dexlite: Rp14.200/liter

Pertamina Dex: Rp14.500/liter

Maluku, Maluku Utara:

Pertamax: Rp12.500/liter

Dexlite: Rp14.200/liter

Papua, Papua Barat, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Tengah, Papua Barat Daya:

Pertamax: Rp12.500/liter

Pertamax Turbo (hanya Papua): Rp13.400/liter

Dexlite: Rp14.200/liter

Pertamina Dex (Papua & Papua Barat Daya): Rp14.500/liter

Dampak Penyesuaian Harga dan Tren Konsumsi

Kenaikan harga Dexlite dan Pertamina Dex dapat mempengaruhi konsumsi BBM untuk kendaraan diesel. Namun, harga bensin nonsubsidi tetap membuat daya beli masyarakat masih relatif stabil.

Penyesuaian ini diharapkan mengikuti formula harga dasar dan menjaga keseimbangan pasokan BBM. Strategi ini sekaligus menyesuaikan harga dengan biaya distribusi di setiap wilayah.

Perbedaan harga BBM di tiap daerah mencerminkan biaya logistik dan pajak lokal. Konsumen disarankan memperhatikan daftar harga terbaru agar lebih efisien dalam penggunaan BBM.

BBM bersubsidi tetap dipertahankan untuk menjaga stabilitas ekonomi masyarakat. Pertalite dan Bio Solar menjadi andalan untuk kebutuhan rumah tangga, transportasi umum, dan sektor usaha kecil.

Tren harga BBM menunjukkan sebagian jenis naik sementara mayoritas tetap stabil. Hal ini menandakan bahwa pasar energi domestik mengikuti dinamika global, namun tetap menjaga kepentingan konsumen.

Konsumen disarankan mengatur penggunaan BBM sesuai kebutuhan kendaraan dan efisiensi perjalanan. Dengan strategi ini, diharapkan dampak kenaikan harga nonsubsidi dapat diminimalkan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index