Pasar Modal

Tiga Pilar Strategis OJK untuk Menopang Ketahanan Pasar Modal Tanah Air

Tiga Pilar Strategis OJK untuk Menopang Ketahanan Pasar Modal Tanah Air
Tiga Pilar Strategis OJK untuk Menopang Ketahanan Pasar Modal Tanah Air

JAKARTA - Dalam menanggapi guncangan global yang makin sering terjadi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memilih memperkuat pasar modal Indonesia sebagai salah satu benteng utama ekonomi nasional. Ketua OJK, Mahendra Siregar, menyatakan bahwa langkah ini tak hanya soal menghadapi krisis jangka pendek, melainkan membangun fondasi berkelanjutan bagi pertumbuhan nasional.

Sikap ini menegaskan bahwa OJK melihat pasar modal sebagai motor penggerak pembangunan sekaligus instrumen inklusif untuk menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat. Meski penuh tantangan, OJK yakin bahwa modal pasar yang kokoh bisa mendorong stabilitas sekaligus keadilan ekonomi.

Pilar Pertama: Meningkatkan Pasokan dan Inovasi Instrumen

Salah satu strategi utama OJK adalah memperbesar sisi suplai dengan mendorong lebih banyak perusahaan  terutama UMKM dan startup digital  untuk mencatatkan saham di bursa. Dukungan tak hanya dalam pencatatan, tapi juga melalui instrumen pembiayaan kreatif seperti green bonds, sukuk wakaf, dan crowdfunding sekuritas.

Inovasi ini diharapkan membuka jalan bagi perusahaan yang selama ini sulit mengakses pendanaan formal. Dengan cara ini, OJK ingin menciptakan ekosistem modal yang lebih inklusif sekaligus ramah lingkungan, mempertemukan kebutuhan pertumbuhan usaha dengan tujuan keberlanjutan.

Pilar Kedua: Memperkuat Permintaan lewat Literasi & Inklusi

Selain memperbesar suplai, OJK juga berfokus pada sisi permintaan pasar modal dengan memperluas basis investor domestik. Salah satu caranya adalah meningkatkan literasi investasi di kalangan masyarakat, terutama investor ritel, agar semakin banyak orang bisa ikut serta di pasar modal.

Langkah ini juga melibatkan peningkatan inklusi keuangan dan dorongan bagi partisipasi investor institusional. Dengan kedua strategi tersebut, OJK berharap aktivitas pasar modal bisa tumbuh lebih sehat dan berkelanjutan, dengan risiko yang terkelola.

Pilar Ketiga: Infrastruktur Pasar yang Tangguh & Terkoneksi

Pilar terakhir dari strategi OJK adalah memperkuat infrastruktur pasar modal melalui transformasi digital. Sistem pengawasan yang terintegrasi juga menjadi prioritas agar pemantauan risiko bisa dilakukan lebih efektif dan efisien.

Selain itu, pembinaan kapasitas kelembagaan pelaku pasar modal juga dilakukan agar institusi-institusi penting punya pondasi yang solid. Dengan infrastruktur yang lebih modern dan terhubung, OJK menargetkan ekosistem pasar modal bisa lebih resilien menghadapi tantangan global.

Keberlanjutan sebagai Nilai Sentral

OJK menekankan bahwa isu keberlanjutan (sustainability) menjadi bagian penting dari strategi pengembangan pasar modal. Prinsip ESG (environmental, social, governance) dijadikan dasar dalam pengambilan kebijakan dan regulasi agar pasar modal bukan hanya tumbuh, tetapi juga bertanggung jawab.

Salah satu bukti nyata dari fokus ini adalah dorongan OJK terhadap transaksi karbon lewat bursa karbon dan pengembangan instrumen keuangan ramah lingkungan. Melalui langkah-langkah ini, OJK berharap pasar modal bisa menjadi pendorong transformasi hijau sekaligus upaya mitigasi perubahan iklim.

Dampak pada Pembangunan Nasional

Menurut Mahendra, penguatan tiga pilar ini sejalan dengan visi jangka panjang pembangunan nasional, termasuk agenda ekonomi berdaulat dan inklusif. Pasar modal yang lebih tangguh diharapkan mampu menopang pembiayaan pembangunan tanpa bergantung sepenuhnya pada utang.

OJK juga percaya bahwa stabilitas dan daya saing pasar modal akan menarik lebih banyak investor jangka panjang, baik domestik maupun asing. Dengan begitu, modal segar bisa mengalir ke proyek-proyek produktif yang mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Sinergi dengan Pemangku Kepentingan

Implementasi pilar-pilar ini tidak bisa berjalan sendiri oleh OJK saja  sinergi dengan para pemangku kepentingan sangatlah penting. OJK mendorong kolaborasi antara perusahaan, bursa efek, investor institusi, dan pemerintah untuk mewujudkan ekosistem yang sehat dan berkelanjutan.

Di sisi lain, OJK juga terus memperkuat regulasi dan pengawasan agar transformasi pasar modal berjalan dengan aman dan transparan. Ini penting agar kepercayaan investor tetap kuat dan risiko sistemik dapat diminimalkan.

Dengan strategi tiga pilar  memperbesar suplai melalui inovasi, menguatkan permintaan via literasi dan inklusi, serta membangun infrastruktur pasar yang tangguh  OJK menegaskan komitmennya menjadikan pasar modal Indonesia sebagai fondasi ekonomi yang lebih mandiri, kompetitif, dan berkelanjutan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index