Pemerintah

Pemerintah Genjot Investasi Jumbo Demi Perekonomian 2029

Pemerintah Genjot Investasi Jumbo Demi Perekonomian 2029
Pemerintah Genjot Investasi Jumbo Demi Perekonomian 2029

JAKARTA - Dorongan besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional kembali ditegaskan pemerintah melalui target investasi jangka menengah. 

Kali ini, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menempatkan investasi sebagai motor pendorong utama agar Indonesia mampu mencapai lompatan ekonomi beberapa tahun ke depan. Target ambisius pun ditetapkan hingga 2029, sejalan dengan visi memperkuat pertumbuhan hingga 8%.

Komitmen tersebut mencerminkan arah kebijakan ekonomi yang berbasis penguatan investasi berkualitas. Pemerintah menilai penyerapan modal yang besar—disertai peningkatan kompetensi sumber daya manusia—menjadi fondasi kokoh untuk mencapai transformasi ekonomi yang berkelanjutan.

Target Lima Tahun: Investasi Rp 13.032 Triliun

Kementerian Investasi/BKPM menargetkan total investasi sebesar Rp 13.032 triliun atau sekitar US$ 869 miliar untuk periode 2025–2029. Angka ini diminta langsung oleh Bappenas sebagai perencana pembangunan nasional.

Menteri Investasi/BKPM Rosan Roeslani menjelaskan bahwa untuk mencapai total tersebut, pertumbuhan investasi perlu berada pada kisaran 15,67% setiap tahunnya. Ia menyampaikan penjelasan ini saat rapat bersama Komisi XII DPR RI di Jakarta, Selasa.

"Total investasi yang diharapkan dalam 5 tahun ke depan adalah Rp 13.032 triliun," ujar Rosan.

Jika dibandingkan dengan capaian 10 tahun terakhir, target baru ini menunjukkan peningkatan cukup besar. Investasi tahun 2014–2024 hanya mencapai Rp 9.100 triliun, sehingga penambahan kebutuhan investasi ke depan dinilai sangat signifikan.

Pemerintah mengaitkan target ambisius ini dengan rencana mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 8% pada tahun 2029, dengan asumsi Incremental Capital Output Ratio (ICOR) tetap stabil. Semakin besar investasi masuk, semakin besar peluang peningkatan output ekonomi nasional.

Investasi Tak Sekadar Besar, tetapi Harus Berkualitas

Rosan menekankan bahwa angka investasi yang tinggi bukan menjadi satu-satunya fokus pemerintah. Yang lebih penting adalah kualitas investasi itu sendiri. Pemerintah ingin memastikan bahwa setiap investasi yang masuk tidak hanya memberikan kontribusi ekonomi jangka pendek, tetapi juga mendorong pembangunan yang berkelanjutan.

"Kami inginkan investasi yang berkualitas dan berkelanjutan karena itu menjadi yang sangat penting," tegas Rosan.

Menurutnya, investasi berkualitas harus mencakup penguatan kapasitas sumber daya manusia Indonesia. Hal ini dapat diwujudkan melalui transfer knowledge dan transfer technology dari penanaman modal asing maupun domestik. 

Dengan begitu, manfaat investasi tidak berhenti pada pembangunan fisik, tetapi juga meningkatkan kemampuan tenaga kerja nasional.

Pendekatan ini dianggap krusial, mengingat Indonesia perlu mempersiapkan tenaga kerja yang mampu bersaing di era industri maju. Teknologi, kompetensi, dan inovasi menjadi aspek penting yang harus melekat pada setiap realisasi modal.

Realisasi Tahun 2025 Sudah Capai 75% dari Target

Selain membahas target lima tahun ke depan, Rosan juga memaparkan perkembangan realisasi investasi sepanjang Januari hingga September 2025. Dalam periode tersebut, realisasi investasi telah mencapai Rp 1.434,3 triliun, setara dengan 75,3% dari target tahunan sebesar Rp 1.905,6 triliun.

Dibandingkan tahun sebelumnya, capaian ini menunjukkan pertumbuhan 13,7% secara year-on-year (yoy). Peningkatan ini menjadi sinyal positif terhadap minat investor dan efektivitas kebijakan fasilitasi investasi yang dijalankan pemerintah.

Di tengah dinamika ekonomi global, pemerintah menilai capaian tersebut cukup menggembirakan, terutama karena masuk dalam kategori investasi produktif yang memberikan dampak langsung bagi masyarakat.

Rosan juga menuturkan bahwa peningkatan realisasi investasi berdampak besar terhadap penyerapan tenaga kerja di Indonesia.

"Penyerapan tenaga kerjanya hampir 2 juta orang tenaga kerja langsung yang tercipta dari investasi yang masuk. Angka tepatnya 1.956.346 orang atau meningkat 4,3% yoy dari segi tenaga kerjanya," tandasnya.

Data tersebut memperlihatkan bahwa investasi tidak hanya memengaruhi pertumbuhan ekonomi secara agregat, tetapi juga membuka peluang kerja baru yang sangat dibutuhkan masyarakat.

Mengejar Pertumbuhan Ekonomi 8% pada 2029

Ambisi pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8% pada 2029 tidak lepas dari kontribusi investasi sebagai elemen penting pembangunan. Dengan kontribusi investasi yang terus meningkat, pemerintah berharap dapat memperluas basis ekonomi nasional, memperkuat infrastruktur, serta meningkatkan daya saing industri lokal.

Namun, pencapaian tersebut membutuhkan konsistensi dalam menjaga stabilitas politik, kepastian regulasi, serta kemudahan perizinan bagi investor. Pemerintah juga harus mempertahankan iklim investasi yang kondusif di tengah ketatnya kompetisi menarik modal global.

Sementara itu, kualitas investasi harus tetap menjadi prioritas utama. Investasi yang membawa teknologi baru, meningkatkan produktivitas, dan menyiapkan tenaga kerja terampil dinilai akan menjadi penopang jangka panjang bagi perekonomian nasional.

Dengan strategi yang terarah dan koordinasi lintas sektor yang kuat, target investasi hingga Rp 13.032 triliun diharapkan dapat dicapai, sekaligus menjadi fondasi bagi pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan menuju 2029.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index