JAKARTA - PT Leyand International Tbk (LAPD) tengah menyiapkan langkah strategis untuk menyelaraskan operasional bisnisnya dengan pengendali baru, PT JSI Sinergi Mas.
Fokus utama adalah pengembangan sektor energi dan pertambangan, termasuk pasir silika, yang dipandang sebagai peluang pertumbuhan ke depan.
Seiring dengan itu, LAPD berencana melaksanakan aksi korporasi untuk memperkuat struktur permodalannya, setelah ekuitas perusahaan per 30 September 2025 tercatat Rp 26,7 miliar.
Angka ini sedikit menurun dibandingkan posisi akhir 2024 sebesar Rp 28,3 miliar akibat defisiensi modal yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 21,1 miliar.
Direktur Utama LAPD, Bambang Rahardja Burhan, menegaskan bahwa penguatan modal menjadi prioritas agar perusahaan siap menghadapi dinamika pasar dan mendukung ekspansi bisnis.
Strategi Korporasi dalam Kajian Internal
Bambang menyebut skema aksi korporasi LAPD saat ini masih berada dalam tahap penjajakan dan kajian internal manajemen. Setelah rencana final, persetujuan pemegang saham akan menjadi langkah berikutnya sebelum implementasi.
“Saat ini skema dan detail rencana masih dalam tahap kajian internal. Kami akan meminta persetujuan pemegang saham,” kata Bambang dalam keterangan resmi, Kamis .
Dalam merancang aksi korporasi, manajemen juga mempertimbangkan faktor makroekonomi, sentimen pasar modal, regulasi perundang-undangan, serta kondisi ekonomi global. Hal ini dilakukan untuk memastikan langkah strategis perusahaan sejalan dengan praktik tata kelola yang baik dan risiko terukur.
Kolaborasi dengan JSI Sinergi Mas
Langkah LAPD menyinergikan bisnisnya dengan PT JSI Sinergi Mas diharapkan mendorong pertumbuhan ke sektor energi dan pertambangan. JSI tengah mengembangkan bisnis termasuk pertambangan pasir silika, yang memiliki prospek positif bagi pemulihan kinerja keuangan LAPD.
Bambang menegaskan, semua kegiatan akan dijalankan sesuai ketentuan POJK No. 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha, sehingga setiap langkah korporasi tetap dalam kerangka regulasi yang berlaku.
“Jika LAPD ikut masuk ke bisnis PT JSI Sinergi Mas, kami akan mematuhi ketentuan POJK No. 17/POJK.04/2020,” ujar Bambang. Integrasi ini dinilai mampu meningkatkan nilai perusahaan serta memperluas kapasitas operasional di sektor yang prospektif.
Sektor Energi dan Pertambangan sebagai Peluang
Energi dan pertambangan pasir silika dipandang sebagai sumber pertumbuhan yang strategis. Bambang menekankan bahwa potensi sektor ini akan berkontribusi positif terhadap pemulihan kinerja keuangan LAPD, sekaligus memperkuat posisi perusahaan di pasar modal.
Namun, Bambang menekankan, semua rencana tetap bergantung pada keputusan JSI sebagai pengendali baru LAPD. Setiap langkah strategis akan dievaluasi secara matang agar sejalan dengan kepentingan perusahaan, pemegang saham, dan regulator.
Rencana aksi korporasi ini juga diharapkan dapat membuka ruang untuk inovasi bisnis baru, meningkatkan efisiensi operasional, serta memperluas diversifikasi portofolio LAPD dalam jangka menengah hingga panjang.
Keterbukaan Informasi sebagai Prioritas
Manajemen menegaskan, keterbukaan informasi kepada publik dan otoritas terkait menjadi hal yang sangat penting. Segala perkembangan terkait aksi korporasi akan diumumkan begitu rencana mencapai tahap final.
“Meski begitu, kami akan menyampaikan keterbukaan informasi kepada publik dan otoritas terkait apabila rencana aksi korporasi tersebut sudah mencapai tahap final,” tambah Bambang. Hal ini bertujuan menjaga kepercayaan investor sekaligus memastikan praktik tata kelola perusahaan sesuai standar yang berlaku.
Dengan sinergi yang tepat dan struktur permodalan yang diperkuat, LAPD optimistis dapat memanfaatkan peluang bisnis energi dan pertambangan, sambil menavigasi tantangan ekonomi global dan sentimen pasar modal domestik.
Dengan strategi ini, LAPD menegaskan komitmennya untuk menguatkan struktur modal, menjalin kolaborasi strategis, dan memperluas ekspansi sektor prospektif, sambil tetap mematuhi regulasi dan menjaga transparansi informasi bagi pemangku kepentingan.